Setiap kita mempunyai cita-cita, mempunyai cerita, mempunyai rahsia. Demi cinta dan harapan cinta yang menggunung tinggi,dia berlari, merentas mendaki…kendati duri pun kian mendalam menusuk hati. Biar tersungkur jatuh berkali-kali, dia tidak peduli,pantas bangkit berdiri,melangkah lagi bagai tiada apa yang terjadi. Cintanya pada cinta, she was in love with love,membakar diri. Mata sekadar memandang, bahu memikul beratnya bukan kepalang.Lidah itu mudah berbicara, perit deritanya tiada yang merasa. Dia demikian juga tak dapat lari dari detik-detik suka dan duka, merasa nikmat keindahan alam remaja. Pernah terlena dek kemanisan yang dilalui bersama,juga terluka dek kepedihan gelombang kecewa. Biar berjuta bintang berkerdipan di angkasa…biar beraneka kumbang di taman puspawarna, namun yang diimpikan tetap bulan nan tinggi yang diidamkan tetap mawar yang berduri. Sayangnya, bulan nan tinggi tak tercapai, mawarnya layu gugur berderai. Mimpi sucinya hancur…hancur berkecai, berkecai, berkecai…
No comments:
Post a Comment